PENJELASAN ARTI KATA NIKAH DAN KAWIN



PENJELASAN ARTI KATA NIKAH DAN KAWIN

Kata orang: “pasangan kumpul kebo itu memang sudah kawin, tetapi belum nikah”.

Kalau ditanya, “apa bedanya KAWIN dengan NIKAH?”, gampang saja orang menjawab, “kawin itu berarti berhubungan seks; nikah itu ikatan suami-istri yang sah menurut hukum adat/sipil/agama”.

“Apalagi?”

Gampang, KAWIN itu bisa dilakukan manusia maupun hewan, bahkan tumbuh-tumbuhan; NIKAH itu semata-mata dikenakan pada manusia.

Bisa dikatakan, analisis etimologis mungkin membingungkan (bahkan menjengkelkan) orang yang mengira dirinya sudah betul-betul tahu arti tiap kata yang diucapkannya, namun sebaliknya, kerendahan hati untuk mengakui bahwa kita sering tidak memahami persis makna kata-kata yang kita gunakan, bisa memberi secercah “pencerahan bahasa”, tanpa perlu mempermalukan diri kita sendiri.

“NIKAH”

A. “NAKAHA” (Bahasa Arab) (kata kerja):

  • Berkumpul, berhimpun.
  • Berhubungan seksual, bersetubuh, menyetubuhi.
  • (Pria) mengawini (seorang gadis) = (pria) menerima (seorang gadis) sebagai istrinya yang sah.
  • Menjalani hidup perkawinan yang sah menurut agama.

B. NIKAH (Bahasa Arab) (kata benda):

  • Perkumpulan, perhimpunan.
  • Hubungan seksual, persetubuhan.
  • Perjanjian antara pria dan wanita untuk hidup sebagai suami istri dalam perkawinan yang sah menurut agama.
  • Perkawinan.


"KAWIN"

A. “VINI” (Bahasa Sanskerta):

  • Mengantar pergi.
  • Membawa pergi.
  • Melemparkan jauh-jauh.
  • Mengusir pergi.
  • Menyuruh pergi.
  • Mengusir penyakit/bencana.
  • Melatih kuda.
  • Menjinakkan kuda.
  • Mengiring kuda.
  • Mengajar.
  • Memberi instruksi.
  • Mengarahkan, membimbing.
  • Menghukum.
  • Menyiksa.
  • Melaksanakan/menyelesaikan suatu pekerjaan dengan berhasil.

B. Dari kata “VINI” (Bahasa Sanskerta) diturunkan kata “HAWIN/AWIN” (Bahasa Jawa Kuno) yang berarti:

  • Membawa.
  • Memikul.
  • Memanggul.
  • Mengemban.
  • Memboyong.

C. Kata “KAWIN” berasal dari “KA-HAWIN” atau “Ka-AWIN” yang pada dasarnya berarti:

  • Dibawa, diantarkan.
  • Dipikul.
  • Dipanggil.
  • Diemban.
  • Diboyong.

D. Kata “BINI”, berasal dari “VINI”, jang berarti “istri”, yaitu:

  • Gadis yang diantar pergi, meninggalkan rumah orangtuanya diboyong dengan upacara resmi, dibawa ke rumah pihak lelaki yang “mengawini”-nya.
  • Gadis yang “KA-HAWIN”: dipikul dengan tandu, diantar dengan arak-arakan, diboyong dari rumah orangtuanya, diantarkan ke rumah pihak lelaki yang “mengawininya”.
  • Gadis yang di-KAWIN-i oleh seorang pria.

E. “Vi-VAH” (Bahasa Sanskerta):

  • Memikul.
  • Memanggul.
  • Membawa pergi.
  • Mengantarkan mempelai perempuan dari rumah orangtuanya ke rumah mempelai pria.
  • “HAWIN” atau “AWIN” (Bahasa Jawa Kuno).
  • “Mengawinkan” seorang gadis.

F. “WIWAHA (Bahasa Jawa Kuno) = per-KAWIN-an antara gadis yang “di KAWINi” dan pria yang “meNGAWINi”.

G. Jelas, dengan analisis etimologis, kita tidak menemukan unsur “hubungan seksual” dalam pengertian kata “KAWIN/KAHAWIN”. Justru, aspek sentral dalam kata “per-KAWIN-an” adalah proses diboyongnya mempelai perempuan (dari rumah orangtuanya) ke rumah mempelai pria secara resmi sesuai tatacara adat/agama.

H. Entah bagaimana, proses penyimpangan makna tidak terlacak oleh analisis etimologis, kata “KAWIN” melenceng diartikan sebagai “berhubungan seksual” yang diterapkan pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.


Sumber:
https://goo.gl/3xz5Mt
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar